Cilacap,Infojateng.id – Untuk meringankan beban masyarakat akibat kenaikan harga sembako, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cilacap bakal menggelar Pasar Murah menjelang perayaan Idulfitri 1445 H.
Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung pada Selasa (2/4/2024), di Lapangan Desa Kuripan Kidul, Kecamatan Kesugihan.
Penjabat (Pj) Bupati Cilacap Awaluddin Muuri, dijadwalkan hadir untuk membuka acara tersebut.
Pasar murah ini melibatkan kerjasama antara OPD, Swasta, BUMN, BUMD, dan pelaku usaha, termasuk Bank Indonesia, PKK Kabupaten Cilacap, Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Cilacap, serta Gabungan Organisasi Wanita.
Kepala Dinas Perdagangan, Kopeasi, Usaha Kecil dan Menengah (DPKUKM) Kabupaten Cilacap Umar Said mengatakan, pihaknya akan menyediakan 2000 paket sembako dengan harga terjangkau yang mencakup beras premium, minyak goreng, dan gula pasir.
“Tujuannya yaitu untuk membantu masyarakat yang terdampak oleh kenaikan harga,” ujar Umar Said, Kamis (28/3/2024).
Menurutnya, Pasar Murah tidak hanya terbatas pada tingkat kabupaten tetapi juga akan dilaksanakan di tingkat kecamatan, dengan setiap kecamatan menyediakan minimal 750 paket.
Dia berharap kegiatan itu dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan mengendalikan inflasi pangan, sekaligus menggeliatkan sektor usaha dan perekonomian daerah.
“Keterlibatan dunia usaha dalam Pasar Murah ini merupakan perwujudan tanggung jawab sosial mereka. Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan sebagai upaya pengendalian inflasi pangan,” tambahnya.
Pasar Murah ini akan menawarkan berbagai komoditas pangan, tidak hanya beras, minyak goreng, dan gula pasir, tetapi juga roti, sirup, terigu, dan komoditas holtikultura seperti bawang merah, bawang putih, aneka cabai, dan sayuran lainnya, dengan subsidi sebesar Rp 25 Ribu per paket yang dapat dibeli menggunakan kupon.
Dengan inisiatif ini, Pemkab Cilacap berupaya untuk memberikan solusi praktis bagi masyarakat yang menghadapi kesulitan ekonomi.
“Sekaligus memperkuat kerjasama antar-sektor dalam mendukung kestabilan harga dan ketersediaan pangan di daerah,” tukasnya. (eko/redaksi)