Kecamatan Berdaya, Ikhtiar Menjawab Kebutuhan Warga dan Desa

infojateng.id - 29 Desember 2025
Kecamatan Berdaya, Ikhtiar Menjawab Kebutuhan Warga dan Desa
 - ()
|
Editor

REFLEKSI BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT JATENG 2025

Semarang, infojateng.id – Negara yang baik bukan yang paling keras bersuara, melainkan yang paling dekat terasa. Tak melulu hadir lewat gedung megah dan pidato panjang, pembangunan bermakna lahir dari kerja senyap yang berdampak panjang.

Di Jawa Tengah, ia justru memilih menyusur nadi kehidupan warga. Dari balai kecamatan, lapangan desa, hingga ruang pelayanan sederhana.

Dari kegelisahan itulah Kecamatan Berdaya dirancang, sebuah ikhtiar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah untuk memendekkan jarak antara kebijakan dan warga.

Bagi Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen, kecamatan bukan sekadar wilayah administratif.

Ia adalah simpul kehidupan, tempat warga mengurus hak, mencari perlindungan, mengembangkan potensi, dan berharap pada masa depan yang lebih baik.

Melalui Kecamatan Berdaya, negara dihadirkan lebih dekat, lebih membumi, dan lebih terasa manfaatnya.

Sepanjang 2025, gagasan itu mulai berwujud. Sebanyak 142 kecamatan di Jawa Tengah ditetapkan sebagai proyek percontohan Kecamatan Berdaya dan mulai menjalankan program pemberdayaan.

Di wilayah-wilayah ini, layanan perlindungan sosial, pemberdayaan ekonomi, hingga ruang aktualisasi generasi muda mulai ditata dan dijalankan secara terintegrasi.

“Kecamatan Berdaya adalah jembatan layanan pemerintah ke 8.490 desa dan 576 kecamatan,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan, dan Pencatatan Sipil Jawa Tengah, Nadi Santoso, Senin (29/12/2025).

Dari jembatan inilah, warga Jawa Tengah diharapkan dapat mengakses layanan negara tanpa harus merasa jauh dan terpinggirkan. Program ini dibangun di atas empat pilar utama.

Pertama, perlindungan perempuan dan anak, yang diwujudkan melalui penguatan layanan dan pelatihan kader paralegal di tingkat kecamatan.

Kedua, pemberdayaan pemuda lewat Kartu Zilenial dan penyediaan sport center sebagai ruang tumbuh generasi muda.

Kemudian yang ketiga, perhatian khusus bagi lansia dan penyandang disabilitas. Keempat, penguatan ekonomi kreatif yang berangkat dari potensi lokal.

Di sektor kepemudaan, Kartu Zilenial menjadi salah satu instrumen penting. Hingga akhir 2025, lebih dari 12 ribu generasi milenial dan Gen Z telah memanfaatkan program ini. Mulai dari pelatihan agribisnis, kewirausahaan, hingga penguatan keterampilan kerja.

Di kecamatan, anak-anak muda tak lagi hanya menjadi penonton pembangunan, tetapi pelaku yang disiapkan untuk mandiri.

Sementara itu, pada pilar perlindungan perempuan dan anak, Pemprov Jateng menggandeng TP-PKK, BKOW, serta berbagai lembaga terkait.

Ratusan kader paralegal dilatih agar kecamatan mampu menjadi garda terdepan pendampingan korban kekerasan dan perundungan.

Harapannya sederhana namun mendasar: warga mendapatkan rasa aman dan keadilan tanpa harus menempuh jarak yang jauh.

“Pelayanan harus paling dekat dengan masyarakat, terutama untuk kesejahteraan sosial, perlindungan anak, dan pemberdayaan perempuan,” tegas Nadi.

Kecamatan Berdaya juga tidak berdiri sendiri. Pemprov Jateng mengonsolidasikan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) agar bergerak dalam satu arah.

Rapat koordinasi tingkat provinsi digelar untuk memetakan peran masing-masing OPD hingga level kecamatan. Targetnya, mulai 2026 setiap OPD sudah memiliki kegiatan yang jelas dan terukur di Kecamatan Berdaya.

Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci. Pemerintah kabupaten/kota didorong aktif, bukan hanya melalui kebijakan, tetapi juga penguatan kelembagaan dan dukungan OPD setempat.

Perguruan tinggi pun dilibatkan melalui program KKN, agar gagasan akademik bersua langsung dengan realitas sosial di kecamatan.

Ke depan, Pemprov Jateng menargetkan seluruh 576 kecamatan di Jawa Tengah berstatus Kecamatan Berdaya pada 2026. Sebuah ambisi besar, namun berangkat dari keyakinan sederhana: negara harus hadir di tempat paling dekat dengan warganya.

Di Jawa Tengah, negara tak lagi hanya berbicara dari balik podium. Ia berjalan menyusuri kecamatan, mengetuk pintu-pintu desa, dan menyapa warganya dengan layanan nyata. Itulah makna Kecamatan Berdaya, ikhtiar menghadirkan negara yang lebih dekat, lebih peduli, dan tentunya lebih berdaya. (eko/redaksi)




Tinggalkan Komentar

Terbaru Hari Ini

Perda Pajak dan Retribusi Ciptakan Keadilan dan Kepastian Hukum

Perda Pajak dan Retribusi Ciptakan Keadilan dan Kepastian Hukum

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Pemerintahan
Laga Pembuka Liga Desa Jepara, PS Karanggondang Taklukkan PS Balong

Laga Pembuka Liga Desa Jepara, PS Karanggondang Taklukkan PS Balong

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Olahraga
Empat Puluh Penghargaan, Penanda Arah Pembangunan Jawa Tengah

Empat Puluh Penghargaan, Penanda Arah Pembangunan Jawa Tengah

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pemerintahan
Libur Nataru, Sekda Jateng Larang Penggunaan Kendaraan Plat Merah di Luar Kedinasan

Libur Nataru, Sekda Jateng Larang Penggunaan Kendaraan Plat Merah di Luar Kedinasan

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pemerintahan
Suzuki Access 125, Motor Matic Retro Elegan dan Nyaman Untuk Harian

Suzuki Access 125, Motor Matic Retro Elegan dan Nyaman Untuk Harian

Info Jateng   Laporan Khusus
Jaga Ekosistem Hutan, Polres Jepara Bersama Masyarakat Gelar Penanaman Pohon di Bangsri

Jaga Ekosistem Hutan, Polres Jepara Bersama Masyarakat Gelar Penanaman Pohon di Bangsri

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Ahmad Luthfi Tawarkan Investasi Jawa Tengah ke Kerabat Sultan Brunei Darussalam

Ahmad Luthfi Tawarkan Investasi Jawa Tengah ke Kerabat Sultan Brunei Darussalam

Info Jateng   Pemerintahan
Ribuan Umat Kristiani Jepara Rayakan Natal 2025

Ribuan Umat Kristiani Jepara Rayakan Natal 2025

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Terdampar 15 Hari di Hutan Pinus, Penderes Asal Jateng Akhirnya Dipulangkan

Terdampar 15 Hari di Hutan Pinus, Penderes Asal Jateng Akhirnya Dipulangkan

Info Jateng   Laporan Khusus
Kecamatan Berdaya, Ikhtiar Menjawab Kebutuhan Warga dan Desa

Kecamatan Berdaya, Ikhtiar Menjawab Kebutuhan Warga dan Desa

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Kesehatan   Pemerintahan
Terdampak Bencana, Pemprov Jateng Kembali Pulangkan Warganya dari Aceh

Terdampak Bencana, Pemprov Jateng Kembali Pulangkan Warganya dari Aceh

Info Jateng   Laporan Khusus
Ubah Wajah dan Nasib Warga di Pesisir Jateng melalui Desalinasi

Ubah Wajah dan Nasib Warga di Pesisir Jateng melalui Desalinasi

Info Jateng   Pemerintahan
Jateng Perkuat Pembangunan di 2025, Fokus Hadapi Tantangan 2026

Jateng Perkuat Pembangunan di 2025, Fokus Hadapi Tantangan 2026

Info Jateng   Pemerintahan
Kolaborasi Sunyi yang Menggerakkan Jawa Tengah

Kolaborasi Sunyi yang Menggerakkan Jawa Tengah

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pemerintahan
Hadiri HUT ke-4 Sindhu Laras Bocah, Gus Yasin Apresiasi Gen Z Pelestari Wayang

Hadiri HUT ke-4 Sindhu Laras Bocah, Gus Yasin Apresiasi Gen Z Pelestari Wayang

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pemerintahan
Tak Cuma Cepat, Tapi Terasa Dekat: Cara Jawa Tengah Merawat Pelayanan Publik

Tak Cuma Cepat, Tapi Terasa Dekat: Cara Jawa Tengah Merawat Pelayanan Publik

Info Jateng   Laporan Khusus   Pemerintahan
Ekonomi dan Investasi Jateng Melesat, Kinerja Ahmad Luthfi Diapresiasi Akademisi

Ekonomi dan Investasi Jateng Melesat, Kinerja Ahmad Luthfi Diapresiasi Akademisi

Ekonomi   Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Radio Pantai Jepara Peringatkan Pelayaran, Kapal Diminta Tetap Waspada

Radio Pantai Jepara Peringatkan Pelayaran, Kapal Diminta Tetap Waspada

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Laporan Khusus
Sinergi Pusat hingga Daerah Wujudkan Rumah Layak untuk Warga Kurang Mampu

Sinergi Pusat hingga Daerah Wujudkan Rumah Layak untuk Warga Kurang Mampu

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Bekali Guru Hadapi Era AI, Mafindo dan KKM 03 Grobogan Gelar Pelatihan Literasi Digital

Bekali Guru Hadapi Era AI, Mafindo dan KKM 03 Grobogan Gelar Pelatihan Literasi Digital

Info Jateng
Close Ads X