Jepara, Infojateng.id – Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan menyatakan mengapresiasi kinerja ratusan personel gabungan dalam pengamanan Pesta Lomban di Kabupaten Jepara yang berlangsung lancar dan kondusif.
Pesta lomban sendiri menjadi satu kegiatan yang selalu dinanti oleh masyarakat Jepara ketika bulan Syawal tiba atau disebut Bodo Kupat.
Pesta lomban diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara satu minggu setelah hari Raya Idulfitri setiap tahunnya.
Puncak acara pesta lomban ditandai dengan pelarungan kepala kerbau ke laut beserta sesaji yang berlangsung di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ujungbatu di Kelurahan Jobo Kuto, Kecamatan Kota, Kabupaten Jepara.
Kemudian, para peserta pesta lomban dengan kapal-kapal nelayan memperebutkan sesaji kepala kerbau ini.
Menurut kepercayaan masyarakat Jepara, siapa saja yang mendapatkan sesaji kepala kerbau akan mendapatkan rejeki yang berlimpah ruah.
Tradisi ini merupakan bentuk ucapan syukur nelayan-nelayan di Kabupaten Jepara serta diyakini untuk penolak bala.
Secara keseluruhan rangkaian kegiatan pengamanan pesta lomban tahun 2024 ini berjalan dengan baik, tertib dan kondusif.
Hal itu tidak terlepas dari kesiapan dan kesigapan ratusan aparat gabungan Polres Jepara.
“Hal ini tidak terlepas dari kesiapan dan kesigapan 480 personel gabungan yang terdiri TNI-Polri, Dishub, Satpol PP, BPBD, Basarnas dan stakeholder lainnya,” ungkap AKBP Wahyu saat ditemui usai kegiatan pesta lomban di Pantai Kartini Jepara, Rabu (17/4/2024).
Dirinya juga berterima kasih kepada seluruh personel gabungan yang terlibat di dalam pengamanan ini.
Mulai dari rangkaian kegiatan pengamanan penyembelihan hewan Kerbau, ziarah makam leluhur, pertunjukan wayang TPI Ujung Batu hingga pelarungan kepala kerbau ke laut.
“Terimakasih kepada seluruh personel yang terlibat dalam pengamanan, sehingga semua rangkaian kegiatan berjalan aman dan lancar,” tuturnya.
Sementara itu, Pejabat Bupati Jepara Edy Supriyanta mengatakan, bahwa kegiatan ini untuk mengenang nilai sejarah dan budaya di Kabupaten Jepara.
“Mengingat sejarah bahwa kita pejabat Kabupaten Jepara pada saat itu pernah menuju Karimunjawa. Saat berada di tengah lautan ada ombak terus ditolong oleh Cik lanang dan Ronggomulyo. Makanya kegiatan ini harus tetap dilaksanakan,” kata Edy.
Menurutnya, tradisi ini sebagai ucapan terima kasih atas hasil laut yang didapatkan oleh nelayan saat melaut.
Hal serupa disampaikan Ketua DPRD Jepara Haizul Ma’arif. Ia juga mengapresiasi pelaksanaan kegiatan lomban yang dilaksanakan Pemda melalui Disparbud Kabupaten Jepara.
“Ini merupakan kearifan lokal dan tradisi masyarakat yang sudah lama dan harus kita lestarikan,” kata pria yang kerap disapa Gus Haiz.
Sebagai informasi tambahan, rombongan Forkopimda yang membawa sesaji kapal larung berisikan kepala kerbau dibawa berlayar dari TPI Ujungbatu sampai di tengah laut Jepara.
Setelah dilarung, replika kapal yang berisi sesaji itu langsung menjadi rebutan masyarakat.
Bahkan, beberapa orang nekat menceburkan diri ke laut untuk rebutan mengambil sesaji yang dilarung. (eko/redaksi)