KUDUS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus mengapresiasi seluruh lapisan masyrakat yang berperan sehingga Kudus dinobatkan meraih penghargaan dari Kementerian Kesehatan RI.
Hal itu ia sampaikan usai menerima pengahargaan dari Kementerian Kesehatan RI terkait Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Award 2020 di Command Center Diskominfo Jumat (13/11/2020).
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kudus dr. Abdul Aziz menyampaikan jika hasil tersebut merupakan kerja keras bersama seluruh elemen serta tingginya kesadaran penuh masyarakat yang sudah 100 persen tidak BAB sembarangan.
“Yang paling banyak berperan dalam hal ini adalah Sanitarian, Kepala Desa, dan Natural Leader STBM. Ini semua berkat kerja keras seluruh elemen yang terlibat. Kami ucapkan terima kasih atas kesadaran masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu, Plt. Bupati Kudus Dr.HM. Hartopo mengatakan, salah satu penghargaan merupakan kategori Kades Terbaik Kabupaten ODF. “Terkait STBM awards ini saya apresiasi sekali karena di Kudus itu ada salah satu Desa yang dianggap paling ujung tapi bisa mendapatkan penghargaan Desa terbaik terkait bebas dari ODF,” kata Dr. HM. Hartopo.
Lebih lanjut, orang nomor satu di Kabupaten Kudus itu berharap, pengahargaan yang diraih Desa Berugenjang itu dapat menjadi motivasi bersama supaya tidak ada yang membuang air besar sembarangan. Ia menilai, Desa yang dinahkodai Kiswo itu bisa dijadikan studi banding oleh desa-desa lain yang belum sepenuhnya bisa bebas dari ODF.
“Penekanan untuk desa lain ada, nanti melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) agar memberi arahan. Jadi dengan adanya penghargaan ini, semoga bisa menjadi motivasi kita bersama dan Kudus bebas dari ODF. Stop BAB sembarangan,” tegasnya.
Kepala Desa Berugenjang, Kecamatan Undaan Kiswo mengungkapkan, di desanya semua warga sudah memiliki jamban sehingga tidak ada yang BAB sembarangan. Bahkan bila ada bedah rumah, pihaknya meminta agar menyisihkan sebagian lahan untuk jamban.
“Jamban untuk umum pun kita sediakan, sudah ada di SD, Madrasah Diniyah, hingga di Balai Desa. Jadi memang kami tekankan kepada warga supaya tidak ada yang BAB sembarangan,” jelasnya.
Lokasi-lokasi yang kerap dijadikan tempat BAB sembarangan oleh warga, lanjut Kiswo, sudah disasar dan dibersihkan secara menyeluruh. Sehingga hal ini menjadikan warga sungkan bahkan tidak mau BAB sembarangan lagi.
Bahkan, ia juga memberikan imbauan kepada Ketua RT maupun RW di desanya pada tiap rapat maupun pertemuan, akan pentingnya menjaga kesehatan lingkungan dengan tidak BAB sembarangan.
“Bahkan untuk deklarasi ODF yang pertama kali di wilayah Undaan, saya juga sudah mengusulkan agar desa kami menjadi yang pertama kali melakukannya. Ini menjadi upaya pihak Pemdes untuk membantu Kudus agar bebas ODF,” pungkasnya.(IJA/IJL)