Buntut Tak Tersentuhnya Akses Pertanian selama 69 Tahun
Sragen, infojateng.id – Selama 69 tahun tak tersentuh pembangunan, ratusan petani yang menggelar aksi unjuk rasa. Petani mempertanyakan prestasi Pemkab Sragen yang tak sebanding realita.
“Wes muak sama janji-janjinya. Katanya Sragen penuh dengan prestasi, tapi realitanya seperti ini. Petani tak butuh prestasi, tapi jalan pertanian yang harus dipikirkan. Kalau tidak dipikirkan (ya suk nik adine maju, rasah dipilih wae),” ujar Heru Siswadi dalam orasinya bersama ratusan petani dan disambut teriakan setuju.
Heru Siswadi mengungkapkan, buruknya akses pertanian yang berpuluh-puluh tahun tak mendapat perhatian dari pemerintah Kabupaten Sragen. Berdampak pada tingginya harga angkut hasil pertanian.
“Kalau jalan ini bagus, pasti pendapatan petani juga meningkat. Panen saat musim penghujan, harga langsir dari sawah itu dengan luas 3.500 meter persegi dan posisi sawah ada di tengah sampai di kendaraan truk itu sampai Rp.700 ribu. Tapi kalau jalan ini bagus tentunya gak mungkin sampai segitu,” imbuhnya.
Tak hanya di situ saja, pihakmya juga menyampaikan dampak dari buruknya fasilitas pertanian, jalan yang seharusnya bisa dilalui kendaraan roda empat juga berdampak pada biaya petik padi.
“Mendam unek-nek ini sudah lama dan ini wujud muak kita dari para petani, hanya di kasih janji buta saja. Gak muak bagaimana, jalan yang semakin hari semakin buruk. Biaya kombi dan tleser ikut naik,” jelasnya.(fid/yat)